Jenness (1932) adalah psikolog pertama yang mempelajari konformitas. Eksperimennya adalah situasi ambigu yang melibatkan botol kaca berisi kacang. Dia meminta peserta secara individual untuk memperkirakan berapa banyak biji yang terkandung dalam botol. … Hampir semua mengubah tebakan individu mereka menjadi lebih dekat dengan perkiraan kelompok.
Apa tujuan percobaan Jenness?
Tugas yang diberikan Jenness kepada pesertanya, memperkirakan jumlah jellybean dalam toples, tidak memiliki jawaban yang jelas; sulit untuk menilai jumlahnya. Oleh karena itu konformitas yang dihasilkan dimotivasi oleh pengaruh sosial informasional, di mana individu dalam situasi yang tidak pasti mencari bimbingan orang lain tentang bagaimana berperilaku.
Teori apa yang diuji muzafer Sherif dalam eksperimennya?
Muzafer Sherif berpendapat bahwa konflik antarkelompok (yaitu, konflik antarkelompok) terjadi ketika dua kelompok bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas. Teori ini didukung oleh bukti dari penelitian terkenal yang menyelidiki konflik kelompok: Eksperimen Gua Perampok (Sherif, 1954, 1958, 1961).
Mengapa kesesuaian begitu penting?
Apa pentingnya konformitas? Kami menyesuaikan diri untuk lebih memenuhi tujuan dasar kepedulian diri dan perhatian orang lain. Menyesuaikan diri membantu kita berbuat lebih baik dengan membantu kita membuat keputusan yang akurat dan terinformasi. Dan konformitas membantu kita diterima oleh orang-orang yang kita sayangi.
Bagaimana pengaruh kebulatan suarakesesuaian?
Kebulatan suara mengacu pada sejauh anggota mayoritas setuju satu sama lain, dan diidentifikasi oleh Asch sebagai variabel yang mempengaruhi kesesuaian. Dia menemukan bahwa jika salah satu konfederasi tidak setuju dan memberikan jawaban yang benar, maka tingkat kesesuaian turun dari 32% menjadi 5%.