Dapatkah biofeedback membantu mengatasi depresi?

Daftar Isi:

Dapatkah biofeedback membantu mengatasi depresi?
Dapatkah biofeedback membantu mengatasi depresi?
Anonim

Sebuah studi oleh Dr. Majid Fotuhi dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa terapi neurofeedback, terutama bila dikombinasikan dengan bentuk lain dari biofeedback yang melibatkan pernapasan perlahan (disebut pelatihan Variabilitas Denyut Jantung) dapat cukup efektif untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi.

Apa yang membantu biofeedback?

Biofeedback, terkadang disebut pelatihan biofeedback, digunakan untuk membantu mengelola banyak masalah kesehatan fisik dan mental, termasuk: Kecemasan atau stres . Asma . Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)

Apa terapi terbaik untuk depresi?

Psikoterapi . Terapi Perilaku Kognitif dan Terapi Interpersonal adalah psikoterapi berbasis bukti yang terbukti efektif dalam pengobatan depresi.

Apakah biofeedback efektif untuk kecemasan?

Biofeedback adalah salah satu tambahan yang paling berguna dalam mengobati hyperarousal fisiologis-baik episodik maupun kronis yang terlihat pada gangguan kecemasan. Ini juga terbukti bermanfaat bagi pasien yang sedang belajar untuk mengurangi pemicu antisipasi yang menakutkan melalui terapi kognitif/perilaku.

Apa efek samping terapi biofeedback?

Seorang praktisi ahli juga dapat membimbing individu melalui efek samping yang mungkin mereka rasakan.

Reaksi yang jarang terjadi mungkin termasuk:

  • Kecemasan atau depresi.
  • Sakit kepala atau pusing.
  • Gangguan kognitif.
  • Getaran internal.
  • Ketegangan otot.
  • Kecemasan sosial.
  • Energi rendah atau kelelahan.

Direkomendasikan: