Apa moral pygmalion dan galatea?

Daftar Isi:

Apa moral pygmalion dan galatea?
Apa moral pygmalion dan galatea?
Anonim

Tema dan Simbol Utama Tema utama mitos Pygmalion adalah cinta seniman pada ciptaannya sendiri. Pygmalion menjadi begitu tergila-gila dengan pekerjaannya sehingga dia mulai memperlakukannya seolah-olah itu adalah orang yang nyata. Tema penting lainnya, yang umum dalam mitologi Yunani, adalah persamaan antara kecantikan fisik dengan kesempurnaan.

Apa simbolisme Pygmalion dan Galatea?

Penyair Romawi Ovid, dalam Metamorphoses, Book X, menceritakan bahwa Pygmalion, seorang pematung, membuat patung gading yang mewakili cita-cita kewanitaannya dan kemudian jatuh cinta pada ciptaannya sendiri, yang dia beri nama Galatea; dewi Venus menghidupkan patung itu sebagai jawaban atas doanya.

Apa inti dari cerita Pygmalion dan Galatea?

Kisah Pygmalion dan Galatea adalah mitos yang memesona tentang seorang pematung Siprus yang jatuh cinta pada patungnya sendiri. Dia berdoa kepada dewi Aphrodite (alias Venus) untuk menghidupkan patung itu, karena dia berencana untuk menjadi istrinya.

Apa konflik utama di Pygmalion dan Galatea?

Konflik: Sepanjang cerita, meskipun dia mengatakan dia tidak akan pernah menikah, Pygmalion terganggu dengan fakta bahwa dia jatuh cinta dengan patung. Klimaks: Venus, dewi cinta menjadi tertarik pada pria ini karena dia berbeda dari semua orang lain yang telah melewati jalannya.

Apa yang bisa kita pelajari dari Pygmalion?

Eliza telah belajar untuk memiliki rasa harga diri pada akhir permainan. Dia telah berhasil menjadi seorang wanita, meskipun dia berasal dari kelas pekerja. Ini membawanya ke dua realisasi. Pertama, dia belajar bahwa dengan menjadi seorang wanita, dia tidak layak untuk mencari nafkah sendiri.

Direkomendasikan: