Theodora dikenang sebagai salah satu penguasa pertama yang mengakui hak-hak perempuan, mengeluarkan undang-undang yang ketat untuk melarang lalu lintas gadis-gadis muda dan mengubah undang-undang perceraian untuk memberikan manfaat yang lebih besar untuk wanita. Dia menghabiskan sebagian besar masa pemerintahannya mencoba untuk mengurangi hukum terhadap miafisit.
Pemimpin seperti apa Theodora?
Theodora (497-548) adalah seorang permaisuri Bizantium, istri kaisar Justinian I dan wanita paling berkuasa dalam sejarah Bizantium. Lahir dari asal-usul yang sederhana, Theodora memerintah Kekaisaran Bizantium bersama suaminya dari tahun 527 hingga kematiannya pada tahun 548. Mereka akan memerintah bersama dalam periode emas sejarah Bizantium.
Apa yang dilakukan Theodora untuk membantu suaminya selama kerusuhan?
Justinian mengizinkannya melakukan komunikasi resmi dengan penguasa asing dan menerima utusan yang dikirim untuk menemui kaisar. Selama Kerusuhan Nika, Theodora berhasil meyakinkan suaminya dan pejabat pemerintah lainnya untuk menolak gagasan melarikan diri.
Apa yang Justinian dan Theodora lakukan?
Theodora adalah permaisuri Kekaisaran Bizantium dan istri Kaisar Justinian I. Theodora berpartisipasi dalam reformasi hukum dan spiritual Justinian, dan keterlibatannya dalam peningkatan hak-hak perempuan adalah substansial. … Dia memiliki undang-undang yang melarang prostitusi paksa dan rumah bordil tertutup.
Mengapa pidato Theodora begitu penting?
Mereka mengaturbanyak gedung-gedung publik terbakar dan mengumumkan kaisar baru. Justinian dan para pejabatnya, yang tidak mampu mengendalikan kerumunan, bersiap untuk melarikan diri, tetapi Theodora angkat bicara dan memberikan pidato mengharukan tentang pentingnya kehidupan seseorang yang meninggal sebagai penguasa, daripada hidup seseorang yang hidup tetapi bukan apa-apa.