Krepitus, kadang-kadang disebut krepitasi (krep-i-tay-shen), menggambarkan setiap penggerindaan, derit, retak, kisi, derak, atau letupan yang terjadi saat menggerakkan sambungan. Orang dapat mengalami krepitasi pada usia berapa pun, tetapi menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.
Mengapa krepitasi terjadi?
Penyebab krepitasi atau suara sendi
Seringkali krepitasi tidak berbahaya. Itu terjadi ketika udara merembes ke jaringan lunak di sekitar sendi (seperti tempurung lutut). Saat Anda menekuk sambungan, gelembung udara pecah, dan Anda mendengar suara retak. Meskipun sebagian besar krepitasi tidak berbahaya, beberapa bentuk krepitasi menandakan masalah.
Pada usia berapa Anda bisa mendapatkan krepitasi?
Krepitus lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia, meskipun Anda dapat mengalaminya pada usia berapa pun. Sendi Anda dapat retak atau pecah dari waktu ke waktu, jadi, dalam banyak kasus, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika Anda juga merasakan sakit atau ketidaknyamanan, itu bisa menjadi pertanda bahwa Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
Bagaimana krepitasi terbentuk?
Krepitus adalah sensasi berderak atau berderak yang teraba atau terdengar yang dihasilkan oleh gerakan. Sensasi ini mungkin atau mungkin tidak disertai dengan ketidaknyamanan. Krepitus terjadi ketika permukaan artikular atau ekstra artikular yang kasar digosok bersama oleh gerakan aktif atau dengan kompresi manual.
Apakah krepitasi selalu berarti radang sendi?
Hal ini umum terjadi pada usia tua tetapi tidak semua krepitasi sendi menandakan penyakit yang mendasarinya. Namun, bila dikaitkan dengan nyeri atau pembengkakan sendi krepitus biasanya menunjukkan kerusakan sendi. Arthritis adalah penyebab umum krepitasi, terutama di kalangan orang tua.