Di antara efek samping aspirin yang didokumentasikan adalah potensi ototoksisitas. Tinnitus dan gangguan pendengaran, biasanya reversibel, berhubungan dengan keracunan akut dan pemberian salisilat jangka panjang.
Mengapa aspirin menyebabkan ototoxicity?
Overdosis aspirin menyebabkan efek samping ototoksik pada beberapa pasien, seperti bilateral ringan sampai sedang gangguan pendengaran sensorineural dan tinnitus. Literatur terbaru menjelaskan, bahwa salisilat bertindak sebagai penghambat kompetitif anion Cl- di situs pengikatan anion prestin, protein motorik sel rambut luar.
Dapatkah aspirin menyebabkan gangguan pendengaran?
Tetapi beberapa obat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga bagian dalam. Hal ini menyebabkan gangguan pendengaran permanen bahkan jika Anda berhenti minum obat. Obat-obatan yang umum digunakan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran antara lain: Aspirin, bila diminum dalam dosis besar (8 sampai 12 pil sehari).
Mengapa telinga saya berdenging ketika saya minum aspirin?
Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti naproxen (Aleve) dan ibuprofen (Motrin, Advil) diketahui menyebabkan telinga berdenging dan gangguan pendengaran saat digunakan pada dosis tinggi dan/atau untuk jangka waktu yang lama. Efek ini tampaknya reversibel ketika Anda berhenti menggunakan obat ini.
Obat apa yang menyebabkan ototoxicity?
Obat umum lainnya yang dapat menyebabkan ototoksisitas adalah sebagai berikut:
- Pastiantikonvulsan.
- antidepresan trisiklik.
- Obat anti kecemasan.
- Obat antimalaria.
- Obat pengontrol tekanan darah.
- Obat alergi.
- Obat kemoterapi, termasuk cisplatin.