Mengapa perut terasa panas setelah makan?

Daftar Isi:

Mengapa perut terasa panas setelah makan?
Mengapa perut terasa panas setelah makan?
Anonim

Anda mungkin juga mengalami rasa terbakar atau nyeri di bagian atas perut. Ini gangguan pencernaan, juga disebut dispepsia. Gangguan pencernaan seringkali merupakan tanda dari masalah yang mendasarinya, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD), bisul, atau penyakit kandung empedu, bukan suatu kondisi tersendiri.

Bagaimana cara menghentikan perut yang terbakar?

Selalu terhidrasi dengan cukup, minum susu dingin, makan makanan yang mengandung alkali, mudah minum alkohol, berhenti merokok, berusaha mendapatkan kualitas tidur yang baik setidaknya selama 8 jam di malam hari, dan menghindari makanan dan minuman yang memicu rasa panas adalah beberapa perubahan gaya hidup yang akan sangat membantu dalam mengobati …

Obat apa yang bagus untuk membakar perut?

Antasida untuk Mulas

  • Aluminium hidroksida gel (Alternagel, Amphojel)
  • Kalsium karbonat (Alka-Seltzer, Tums)
  • Magnesium hidroksida (Susu Magnesia)
  • Gaviscon, Gelusil, Maalox, Mylanta, Rolaids.
  • Pepto-Bismol.

Mengapa perut orang terbakar?

Bagikan di Pinterest Rasa terbakar di perut sering kali berasal dari dari gangguan pencernaan. Perasaan bahwa perut atau dada bagian dalam berapi-api atau sangat asam bisa sangat menyakitkan. Rasa sakit dapat memburuk setelah makan atau selama masa stres. Orang cenderung merasa mulas disertai rasa terbakar di perut.

Apa penyebab sakit perut setelah makan?

sakit perut setelah makanjuga dapat dikaitkan dengan batu empedu, makan makanan pedas, flu perut, intoleransi laktosa, keracunan makanan, radang usus buntu, penyakit radang panggul, penyakit Crohn, dan tukak lambung. Sakit perut setelah makan juga bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah.

Direkomendasikan: