Selama lima tahun pemerintahan Maria, sekitar 280 orang Protestan dibakar di tiang pancang karena menolak memeluk agama Katolik, dan 800 lainnya meninggalkan negara itu. Penganiayaan agama ini membuatnya mendapat julukan terkenal 'Bloody Mary' di antara generasi berikutnya.
Apa yang dilakukan Bloody Mary?
Mary naik takhta pada tahun 1553, memerintah sebagai ratu pertama yang memerintah Inggris dan Irlandia. Mencari untuk mengembalikan Inggris ke Gereja Katolik, dia menganiaya ratusan Protestan dan mendapatkan julukan "Bloody Mary." Dia meninggal di Istana St. James di London pada 17 November 1558.
Siapa Bloody Mary dan apa yang terjadi padanya?
Dia adalah Ratu Inggris pertama yang memerintah dengan haknya sendiri, tetapi bagi para pengkritiknya, Mary I dari Inggris telah lama dikenal hanya sebagai "Bloody Mary." Julukan malang ini adalah terima kasih untuk penganiayaannya terhadap bidat Protestan, yang dia bakar di tiang pancang dalam jumlah ratusan.
Siapa ibu Bloody Mary?
Satu-satunya anak Henry VIII yang masih hidup dan Catherine dari Aragon, Mary I secara efektif menjadi bajingan ketika ayahnya menceraikan ibunya untuk menikahi Anne Boleyn.
Apa keyakinan Bloody Mary?
Seorang Katolik Roma yang setia, ia berusaha untuk memulihkan Katolik di sana, terutama melalui persuasi yang masuk akal, tetapi penganiayaan rezimnya terhadap para pembangkang Protestan menyebabkan ratusan eksekusi karena bid'ah. Akibatnya, dia diberikanjulukan Bloody Mary.