Kembar monokorionik umumnya memiliki dua kantung ketuban (disebut Monokorionik-Diamniotik "MoDi"), tetapi terkadang, dalam kasus kembar monoamnion (Monokorionik-Monoamniotik "MoMo"), mereka juga berbagi kantung ketuban yang sama. Kembar monoamniotik terjadi ketika pemisahan terjadi setelah hari kesembilan setelah pembuahan.
Seberapa umum MoDi kembar?
Kembar monokorionik-diamniotik (MoDi) terjadi pada 0,3% dari semua kehamilan. Sindrom transfusi kembar-ke-kembar (TTS) yang terjadi pada 20% kehamilan MoDi dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas perinatal yang tinggi. Kembar MoDi tanpa TTS lebih sering (80%) tetapi jarang dilaporkan.
Apakah kembar Diamniotik Monokorionik identik?
Kembar monokorionik, diamniotik (MCDA) adalah produk dari ovum (telur) tunggal yang dibuahi, menghasilkan keturunan yang identik secara genetik. Kembar MCDA berbagi satu plasenta (suplai darah) tetapi memiliki kantung ketuban yang terpisah.
Apakah kembaran MoDi berisiko tinggi?
Sementara semua kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan "tunggal" (satu bayi), kembar monokorion menghadapi risiko yang lebih besar sebagai akibat dari plasenta bersama. Dalam beberapa kasus, komplikasi bisa parah, mengancam nyawa salah satu atau kedua bayi.
Apa yang menyebabkan kembaran MoDi?
Dalam kasus kembar monozigot, blastokista kemudian membelah dan berkembang menjadi dua embrio. Sederhananya, kembar monozigot terjadi ketika atelur yang dibuahi tunggal membelah menjadi dua. Dari sana, dua embrio tumbuh menjadi dua bayi.