Defibrilasi - adalah pengobatan untuk aritmia yang mengancam jiwa saat pasien tidak memiliki denyut nadi, yaitu fibrilasi ventrikel (VF) atau takikardia ventrikel (VT) tanpa nadi. Kardioversi - adalah setiap proses yang bertujuan untuk mengubah aritmia kembali ke irama sinus.
Kapan sebaiknya Anda menggunakan defibrilator?
Kapan menggunakan defibrillator
Anda dapat menggunakan defibrillator kapan pun CPR diperlukan. Seseorang membutuhkan CPR jika mereka tidak responsif dan tidak bernapas secara normal. Ingat, waktu sangat menentukan. Jika seseorang tidak responsif dan tidak bernapas, hubungi ambulans di triple zero (000), mulai CPR dan gunakan defibrillator sesegera mungkin.
Kapan Anda menggunakan defibrilator selama CPR?
Jika Anda yakin seseorang mengalami serangan jantung, segera ambil tindakan:
- hubungi Triple Zero (000) untuk ambulans.
- dorong keras dan cepat di tengah dada untuk memulai CPR.
- shock menggunakan defibrillator sesegera mungkin untuk me-restart jantung, jika tersedia.
Kapan sebaiknya Anda tidak menggunakan defibrillator?
Kapan Tidak Aman Menggunakan AED?
- Jangan gunakan AED jika orang tersebut berbaring di air, tertutup air, atau dadanya terlalu basah karena keringat.
- Jangan letakkan bantalan AED di atas tambalan obat atau di atas alat pacu jantung.
- Jangan gunakan AED pada anak di bawah 12 bulan tanpa pelatihan yang memadai.
Apa indikasi defibrilasi?
Indikasi untuk defibrilasi meliputi:
- Takikardia ventrikel (VT) tanpa nadi
- Fibrilasi ventrikel (VF)
- Henti jantung karena atau mengakibatkan VF.