Nagarjuna , (berkembang abad ke-2 M), filsuf Buddhis India yang mengartikulasikan doktrin kekosongan (shunyata shunyata Sunyata, dalam filsafat Buddhis, kehampaan yang merupakan realitas tertinggi; sunyata dilihat bukan sebagai negasi dari keberadaan melainkan sebagai pembedaan dari mana semua entitas, perbedaan, dan dualitas yang tampak muncul. https://www.britannica.com topik sunyata
Sunyata | Konsep Buddhis | Britannica
) dan secara tradisional dianggap sebagai pendiri Madhyamika Madhyamika Mādhyamika, (Sansekerta: “Menengah”), aliran penting dalam tradisi Buddhis Mahāyāna (“Kendaraan Besar”). Namanya berasal dari upayanya mencari posisi tengah antara realisme aliran Sarvāstivāda ("Doktrin Bahwa Semuanya Nyata") dan idealisme aliran Yogācāra ("Hanya Pikiran"). https://www.britannica.com topik Madhyamika
Mādhyamika | sekolah Buddha | Britannica
(“Jalan Tengah”) sekolah, tradisi penting filsafat Buddha Mahayana.
Siapa yang memikirkan jalan tengah?
Dalam teks-teks Buddhis awal, ada dua aspek jalan tengah yang diajarkan oleh Sang Buddha. David Kalupahana menggambarkan ini sebagai jalan tengah "filosofis" dan jalan tengah "praktis". Dia mengaitkan ini dengan ajaran yang ditemukan diKaccānagotta-sutta dan Dhammacakkappavattana Sutta masing-masing.
Mengapa Buddha memutuskan untuk mengikuti jalan tengah?
Dalam keadaan transendennya, dia percaya dirinya telah dibuat sadar akan fakta bahwa kebahagiaan atau kepuasan sejati hanya dapat ditemukan dalam kehidupan moderasi di mana seseorang memilih untuk berjalan di jalan tengah antara pemanjaan ekstrim dan perampasan diri. Dengan ini, Jalan Tengah disusun.
Mengapa jalan tengah merupakan jalan yang tepat menuju pencerahan?
Jalan Tengah adalah jalan antara dua ekstrem, dekat dengan gagasan Aristoteles tentang "jalan tengah" di mana setiap kebajikan adalah rata-rata antara dua ekstrem, yang masing-masing adalah keburukan. Dalam Buddhisme Mahayana, pencarian kebahagiaan dan makna adalah melalui jalan tengah di mana moderasi perilaku membawa harmoni dalam kehidupan.
Apakah jalan tengah adalah jalan beruas delapan?
Jalan Mulia Berunsur Delapan (juga disebut Jalan Tengah, atau Jalan Berunsur Tiga) adalah bagian keempat (magga) dari Empat Kebenaran Mulia. Ini memberi umat Buddha jalan yang bisa mereka ikuti untuk mengakhiri penderitaan.