Saham mana yang dinilai terlalu tinggi?

Daftar Isi:

Saham mana yang dinilai terlalu tinggi?
Saham mana yang dinilai terlalu tinggi?
Anonim

7 Saham Overvalued untuk Dijual Sekarang Menjelang Potensi Koreksi

  • Apple (NASDAQ:AAPL)
  • Zoom Communications (NASDAQ:ZM)
  • BlackBerry (NYSE:BB)
  • Canoo (NASDAQ:GOEV)
  • Carnival Cruise Lines (NYSE:CCL)
  • American Airlines (NASDAQ:AAL)
  • Teladoc (NYSE:TDOC)

Bagaimana Anda tahu jika suatu saham dinilai terlalu tinggi?

Saham dianggap overvalued ketika harga saat ini tidak sejalan dengan rasio P/E atau perkiraan pendapatannya. Jika harga saham adalah 50 kali pendapatan, misalnya, kemungkinan akan dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan yang diperdagangkan dengan pendapatan 10 kali lipat. Beberapa orang berpikir pasar saham efisien.

Apakah boleh membeli saham yang dinilai terlalu tinggi?

Membeli saham yang dinilai terlalu tinggi dapat berisiko, karena dapat turun mendekati nilai intrinsiknya kapan saja, terutama dalam jangka pendek. Ya, dalam jangka panjang, nilai intrinsik perusahaan yang sehat dan berkembang akan tumbuh. Tapi masih mungkin untuk membayar terlalu banyak untuk sebuah saham.

Saham apa yang harus saya beli undervalued atau overvalued?

Saham yang undervalued diperkirakan akan naik; saham yang dinilai terlalu tinggi diperkirakan akan turun, jadi model ini menganalisis banyak variabel yang mencoba mendapatkan prediksi itu dengan benar. Namun, titik data yang dimiliki semua model adalah rasio harga terhadap pendapatan saham.

Berapa rasio PE yang baik dalam saham?

Investorcenderung lebih suka menggunakan P/E maju, meskipun PE saat ini juga tinggi, sekarang di sekitar 23 kali penghasilan. Tidak ada angka spesifik yang menunjukkan kemahalan, tetapi biasanya saham dengan rasio P/E di bawah 15 dianggap murah, sedangkan saham di atas sekitar 18 dianggap mahal.

Direkomendasikan: