Apa penyebabnya? Ekonomi Jepang mengalami stagnasi di tahun 1990-an setelah pasar saham dan gelembung propertinya meledak. Perusahaan berfokus pada pemotongan utang dan mengalihkan manufaktur ke luar negeri. Upah mandek dan konsumen mengekang pengeluaran.
Apa yang menyebabkan stagnasi ekonomi Jepang?
Gelembung ini disebabkan oleh kuota pertumbuhan pinjaman yang berlebihan yang ditentukan oleh bank sentral Jepang, Bank of Japan, melalui mekanisme kebijakan yang dikenal sebagai "panduan jendela". Seperti yang dijelaskan oleh ekonom Paul Krugman, "Bank-bank Jepang meminjamkan lebih banyak, dengan kurang memperhatikan kualitas peminjam, daripada bank lain.
Apakah Jepang mengalami stagnasi?
Hampir tiga dekade setelah gelembung asetnya meledak pada tahun 1991, Jepang masih dicirikan sebagai ekonomi yang stagnan, terbebani oleh hutang yang menumpuk dan pensiunan yang berumur panjang. Data terbaru telah memperdalam kesuraman, dengan IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB Jepang melambat menjadi 0,9% tahun lalu dari 1,9% pada 2017.
Apa masalah dengan ekonomi Jepang?
Pengambilan Penting: Jepang telah mengalami periode deflasi dan pertumbuhan ekonomi yang rendah sejak gelembung ekonominya pecah pada awal 1990-an. Pemerintahan Abe kedua, yang mulai menjabat pada 2012, telah berupaya menggunakan kebijakan moneter yang agresif dan kebijakan fiskal yang fleksibel sebagai strategi untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.
Mengapa Jepang berhutang banyak?
Jepang telah berbayarbesar untuk utang sektor publik yang tinggi melalui pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat disebabkan oleh pinjaman rumah tangga dan korporasi bersih.