Luliconazole digunakan untuk mengobati tinea pedis (athlete's foot; infeksi jamur pada kulit kaki dan sela-sela jari kaki), tinea cruris (jock itch; infeksi jamur pada kulit di selangkangan atau bokong), dan tinea corporis (kurap; infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan ruam bersisik merah di berbagai bagian tubuh).
Mana yang lebih baik luliconazole atau clotrimazole?
Pada akhir pengobatan, angka kesembuhan masing-masing adalah 98,93% dan 95,28% pada lulikonazol dan klotrimazol (P > 0,005). Kedua obat itu sama-sama aman. Pada analisis hemat biaya, luliconazole ditemukan lebih hemat biaya daripada klotrimazol pada akhir 2 minggu.
Apa efek samping krim luliconazole?
Hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami rasa terbakar, kemerahan, bengkak, atau perih yang parah setelah mengoleskan obat. Efek samping yang umum mungkin termasuk iritasi kulit ringan di mana obat dioleskan. Ini bukan daftar lengkap dari efek samping dan lain-lain mungkin terjadi.
Dapatkah saya menggunakan krim luliconazole pada bagian pribadi?
Baca dan ikuti petunjuk ini dengan cermat. Tanyakan kepada dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan. Obat ini untuk digunakan pada kulit saja. Jangan sampai masuk ke mata, hidung, mulut, atau vagina.
Apakah krim luliconazole efektif untuk infeksi jamur?
Uji coba klinis telah menunjukkan keunggulannya dibandingkan plasebo dalam dermatofitosis, danaktivitas antijamurnya setara atau bahkan lebih baik daripada terbinafine. Aplikasi krim luliconazole 1% sekali sehari efektif bahkan dalam penggunaan jangka pendek (satu minggu untuk tinea corporis/cruris dan 2 minggu untuk tinea pedis).