Intoleransi telur adalah respons buruk yang tidak mengancam jiwa terhadap konsumsi telur. Anda mungkin memiliki intoleransi terhadap putih telur, kuning telur, atau keduanya. Intoleransi seperti itu paling sering menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau diare.
Mengapa saya merasa mual setelah makan telur?
Jika makan telur membuat Anda merasa mual, Anda mungkin memiliki alergi telur. Alergi melibatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan alergi telur, tubuh Anda mengenali protein sebagai benda asing, bereaksi berlebihan dan menghasilkan antibodi. Ini membuat gejala alergi telur termasuk gatal-gatal, gatal-gatal, bengkak, mengi, dan kesulitan bernapas.
Apa saja gejala intoleransi telur?
Gejala alergi telur dapat meliputi:
- Peradangan kulit atau gatal-gatal - reaksi alergi telur yang paling umum.
- Hidung tersumbat, pilek dan bersin (rinitis alergi)
- Gejala pencernaan, seperti kram, mual dan muntah.
- Tanda dan gejala asma seperti batuk, mengi, dada sesak atau sesak napas.
Apa yang menyebabkan intoleransi telur tiba-tiba?
Alasan reaksi mendadak terhadap telur bisa bermacam-macam. Beberapa contoh pemicu respons tak terduga terhadap telur termasuk obat, infeksi kronis, dan masalah pencernaan. Ahli alergi Anda akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat menentukan cara mengobati alergi telur.
Dapatkah telur memberimusakit perut?
Jika Anda memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS), telur dapat memperburuk kram dan kembung Anda. Yah, itu tergantung pada konstitusi tubuh Anda! Jika Anda memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS), telur dapat memperburuk kram dan kembung Anda. Jika Anda mengalami sakit perut, Anda boleh atau tidak boleh mengonsumsi telur tergantung pada gejala yang Anda alami.