Kebajikan berperan penting dalam memungkinkan seseorang bertindak untuk mendapatkan nilai. Ketika pebisnis menyesuaikan diri dengan Objectivist Objectivis Rand menggambarkan Obyektivisme sebagai "konsep manusia sebagai makhluk heroik, dengan kebahagiaannya sendiri sebagai tujuan moral hidupnya, dengan pencapaian produktif sebagai aktivitasnya yang paling mulia., dan akal sebagai satu-satunya mutlaknya". https://en.wikipedia.org wiki Objektivisme
Objektivisme - Wikipedia
kebajikan, mereka meningkatkan kemungkinan mencapai nilai dan tujuan mereka. Etika keutamaan menekankan pentingnya setiap individu karyawan dapat memberikan kontribusi nilai.
Mengapa etika kebajikan penting dalam bisnis?
Teori kebajikan membantu mengembangkan prinsip, taktik, dan prosedur bisnis. Kebajikan dapat memainkan peran besar dalam mencapai kesuksesan ekonomi. Perusahaan yang didorong oleh kebajikan lebih mungkin untuk memaksimalkan keuntungan. Akan tetapi, berbuat kebajikan tidak selalu menghasilkan keuntungan yang tinggi karena dalam kehidupan bisnis juga banyak faktor.
Apa contoh etika keutamaan dalam bisnis?
Karyawan yang Berbudi luhur
Di tempat kerja, Mark adalah seorang akuntan, dan belas kasihnya juga mendapat tempat di sana. Dia membantu rekan-rekannya secara teratur dan berusaha keras untuk memastikan proyek selesai. Ini adalah etika kebajikan. Karyawan yang memegang seperangkat moral dan kebajikan secara pribadi akan menggunakannya setiap hari, baik di dalam maupun di luar pekerjaan.
Bagaimana Anda menerapkan etika kebajikan?
Dengan berlatih jujur, berani, adil, dermawan, dan sebagainya, seseorang mengembangkan karakter yang terhormat dan bermoral. Menurut Aristoteles, dengan mengasah kebiasaan yang baik, orang kemungkinan akan membuat pilihan yang tepat ketika menghadapi tantangan etika.
Bagaimana etika diterapkan dalam bisnis?
Etika bisnis mengacu pada menerapkan kebijakan dan praktik bisnis yang sesuai terkait dengan topik kontroversial. Beberapa isu yang mengemuka dalam pembahasan etika antara lain corporate governance, insider trading, suap, diskriminasi, tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab fidusia.