Agama Mesir adalah politeistik. Dewa-dewa yang menghuni alam semesta yang terbatas dan pada akhirnya dapat binasa ini memiliki sifat dan kapasitas yang beragam. Kata netjer (“dewa”) menggambarkan makhluk yang jauh lebih luas daripada dewa-dewa agama monoteistik, termasuk apa yang mungkin disebut setan.
Kapan Mesir menjadi politeistik?
Setelah penyatuan Mesir, (3100 SM) agama mereka adalah politeistik dengan satu pengecualian pada masa pemerintahan Akhenaten. Selama ini Firaun Akhenaten mengubah agama Mesir menjadi monoteistik, hanya menyembah Aten, dewa pelindungnya.
Agama apa yang dianut di Mesir kuno?
Agama Mesir Kuno adalah sistem kompleks kepercayaan dan ritual politeistik yang membentuk bagian integral dari budaya Mesir kuno. Ini berpusat pada interaksi orang Mesir dengan banyak dewa yang diyakini hadir, dan mengendalikan dunia.
Apakah Mesir Mesopotamia politeistik atau monoteistik?
Politeisme adalah kepercayaan pada lebih dari satu tuhan. Monoteisme berbeda dari politeisme dalam hal itu adalah kepercayaan pada satu dewa atau makhluk ilahi. Kelompok-kelompok di Mesopotamia Kuno dan Mesir mempraktekkan beberapa bentuk politeisme dan monoteisme. Peradaban seperti Sumeria dan Mesir Kuno mempraktikkan politeisme.
Dua agama besar apa yang politeistik?
Ada berbagai agama politeistik yang dianut saat ini, misalnya;Hindu, Shinto, Thelema, Wicca, Druidisme, Taoisme, Asatru dan Candomble.